Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2010

Ibu yang Sebenarnya

Tahukah kamu siapa itu Imam Ahmad dan Imam Syafi’i? Mereka adalah dua ulama yang merupakan guru dan murid (Imam Syafi’i merupakan guru Imam Ahmad) Ya, mereka berdua adalah ulama besar yang namanya harum sepanjang sejarah. Mereka terkenal sebagai mujtahid cemerlang dan luar biasa, hingga akhirnya berkembang menjadi sebuah madzhab yang dikenal dan diakui eksistensinya saat ini dalam dunia Islam, yaitu madzhab Hambali dan Syafii. Mereka pun menghasilkan banyak karya dalam bidang agama –terutama fiqh- menjadi kitab referensi bagi ulama lainnya, baik yang sezaman hingga saat ini. Diantaranya adalah kitab al-Musnad karangan Imam Ahmad bin Hanbal, kitab yang berisi lebih dari 6000 hadits. Atau mungkin kitab ar-Risalah dan al-Umm karya Imam Syafi’i yang menjadi banyak rujukan dalam bidang fiqh.             Namun sekarang, tahukah anda bahwa mereka berdua memiliki beberapa kesamaan? Mereka berdua ternyata lahir dalam keadaan yatim dan miskin...

Remaja Islam Sepanjang Sejarah

Sejarah dunia telah mencatat banyak nama-nama besar dari orang-orang luar biasa yang telah mengukir prestasi dalam mempengaruhi dan mengubah dunia. Baik dari dunia barat maupun dari dunia timur. Kita pasti telah mengenal siapa itu Napoleon Bonaparte, sang Kaisar Perancis. Atau kita mengenal siapa itu Thomas Alva Edison, sang penemu serba bisa. Dan jika kita beralih ke dunia timur, maka kita akan mengetahui sosok seperti Ibnu Sina, Jabir bin Hayyan, al-Khawarizmi, Tariq bin Ziyad, dan Muhammad II al-Fatih.             Memang, jika kita melihat pengaruh mereka bagi dunia maka tentu kita akan mendapati bahwa sejarah hidup mereka penuh dengan kegemilangan dalam kontribusi mereka bagi dunia. Namun tahukah anda, bahwa ternyata banyak diantara mereka yang rupanya satu golongan: Pemuda!             Ya, mereka yang telah mengubah arah perputaran roda zaman –dengan kehendak Allah tentunya...

Siapakah Orang Terkaya?

Suatu hari saya, ibu, dan kedua adik saya sedang menonton TV di ruang tengah di rumah tercinta –baiti jannati, home sweet home-. Lalu petualangan kami mencari stasiun TV pun berhenti sejenak ketika melihat liputan salah satu channel TV tentang upacara pernikahan salah satu artis terkenal dengan putera salah satu pengusaha terbesar di Indonesia. Dari layar TV itu kami melihat pernikahan itu begitu megahnya dan kami dengar dari TV itu bahwa pernikahan itu menghabiskan biaya hingga ratusan milyar. Dan hal ini mengundang komentar dari anggota keluarga saya, Adik 1: “Wuih....wah....” Adik 2: “(tidak beda jauh dengan adik 1, karena tidak begitu memperhatikan TV dan sibuk dengan mainannya)” Saya: “Ckckck...” Ibu saya: “hm, hm, hm...”             Lalu, tiba-tiba adik saya yang pertama bertanya pada Ibu saya, Adik 1: “Ma, emang siapa sih orang paling terkaya di Indonesia?”             ...

Jangan Biarkan Sunnah Mati!

Suatu hari saya sedang ngobrol dengan salah seorang sahabat baik saya. Saat itu sebenarnya saya ingin pergi ke masjid untuk shalat dhuha, tetapi teman saya tadi tiba-tiba berkata pada saya,             “Gawat! Sunnah dalam keadaan bahaya!”             “lho, kenapa?” tanya saya penuh keheranan.             Dan setelah beberapa lama, kami pun mulai bercerita lebar. Sahabat saya itu mungkin dalam pandangan banyak orang itu aneh: celana digulung hingga atas mata kaki. Dan sebenarnya saya pun melakukan hal yang sama, yaitu tidak isbal (celana menutupi mata kaki). Sebenarnya dirinya bercerita tentang dirinya sendiri, yaitu ketika dia dipanggil oleh salah seorang guru di sekolah saya tercinta (SMAN 1 Bogor) dan guru itu (sebut saja Mr. X) pun berbicara panjang lebar pada sahabat saya. Namun intinya hanya satu: Jangan gulung celan...

Pacaran?

Suatu hari, saya pernah menerima curhat seseorang. Dirinya cerita tentang dirinya yang katanya galak, judes, jutek, dll. Sifatnya itu mungkin pada akhirnya mengundang komentar dari ibunya, “gimana kamu bisa dapat pacar?”. Saya menerima curhatannya itu dengan tertawa, “hahaha...” dan mengakhirinya dengan kalimat, “santai aja!”.             Pada hari yang lain, saya kembali menerima cerita curhat nan serupa. Dia berkata, “gin, mau tau cerita tentang ‘wanita galak yang gak punya pacar’ gak?”. Lalu saya hanya merespon, “Ya maulah...” dan cerita itu pun berakhir serupa dengan cerita saya yang pertama. Dan lagi-lagi saya mendapatkan cerita lagi dari adik kelas saya. “tau gak cara menolak cowok dengan baik?” “emang kenapa? Jangan-jangan ada yang nembak ya?” jawab saya. “enggak, jaga-jaga aja. Aku kan lagi gak mau pacaran.” “gak mau pacaran tapi PDKTnya (dia sedang PDKT dengan seseorang yang dia suka bernama ****) berlebihan. Berarti jang...