Langsung ke konten utama

Menggugat Media


Media merupakan sebuah alat propaganda yang menjanjikan bagi setiap pemegang kepentingan. Bayangkan, anda mampu menyulap sebuah fakta yang datanya valid dan akurat menjadi sebuah kebohongan besar di mata dunia. Anda mampu memupuk sebuah kesalahan besar dan membuat dunia mengira bahwa anda telah menanam sebuah benih pencerahan. Anda mampu merubah nama seorang cerdik pandai menjadi nama seorang bodoh dan lugu, dan begitu pula sebaliknya.
            Media bagaikan pisau yang mampu digunakan untuk memotong sayuran dan mampu menjadi senjata pembunuh yang mematikan. Media mampu menjadi pembawa berita kebenaran atau bahkan menjadi corong kebohongan yang nyata. Dan kita sebagai orang awam sudah semestinya sadar, bahwa media bukan hanya sebagai pembawa kabar, tetapi juga menjadi pembawa fitnah!
            Sudah berapa banyak remaja yang masa depannya kelam karena menggunakan media dengan tidak semestinya? Sudah berapa banyak manusia yang mati terbunuh karena kedustaan media? Bayangkan! Irak yang merupakan negara yang pada awalnya tenteram mampu menjadi negara yang kelam akibat serangan Amerika dan sekutunya. Dan dunia pun melihatnya secara dingin. Kenapa? Karena propaganda media!
            Sudah saatnya kita kali ini kritis pada media, apapun itu. Apakah cetak, elektronik, dll. Kita harus mampu memilah informasi yang disampaikan media dan melihatnya dengan transparan. Memang sulit, tetapi bukankah kita juga mampu menjadikan media sebagai alat perlawanan kita kepada kedigdayaan media-media besar di luar sana. Mungkin terdengar seperti mimpi yang tak akan jadi kenyataan. Tetapi, bukankah sebuah perubahan besar diawali dengan langkah kecil?
            Sikap kritis kita kepada media sangatlah dibutuhkan. Agar dunia ini tidak lagi menjadi dunianya para pendusta dan bermulut besar. Sikap kritis kita kepada media begitu menentukan langkah kita selanjutnya. Yaitu menjadikan media sebagai alat untuk mengembangkan generasi umat manusia yang berpikiran brilian, yang pikirannya menjadi pikiran orang-orang yang jujur dan berbicara benar, yang jujur dengan fakta, yang tidak bermulut besar dan berbicara dusta.
            Wallahu a’lam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Search engine optimization (SEO) 2020 is the science and art of increasing traffic to a website by helping it rank higher in organic search engine results

...

The Cece & Juan Vignettes: Ch 6

Hey, loves! We're back again for another episode of The Cece & Juan Chronicles. If you're new here, you can catch up with the other chapters here: CHAPTER ONE CHAPTER TWO CHAPTER THREE CHAPTER FOUR CHAPTER FIVE * Chapter 6 - Changes Juan POV 14 years old ... "How? How , Miguel?" Juan shook his head at the table, his younger sisters too busy with the tablet they were currently sharing to watch their favorite YouTubers more important than their mother's fake breakdown. Then again, maybe that was why they didn't care--because they knew it was just their ma acting her usual way again. "Steph--" "How do I have a fourteen-year-old , Miguel? He was just five !" His mother had been doing this and going on since he first woke up that morning. Since his birthday fell right in the middle of the week this year, he hadn't cared too much about the actual day he turned fourteen. He was more excited for the coming weekend when his parents planned a...

Tips dan Trik