Langsung ke konten utama

Islam dan Pengaruhnya Bagi Dunia

Islam di masa kini merupakan suatu tanda prahara yang akan menyeret seluruh umat manusia. Mengapa? Karena saat ini Islam disudutkan dan dianggap sebagai sampah peradaban. Islam dianggap sebagai suatu ajaran yang kuno dan tidak relevan lagi dengan kehidupan sekarang. Islam dan syariat-syariatnya seakan-akan dibuang dalam kehidupan sosial masyarakat dunia saat ini.

            Ya, Islam dan syariatnya dianggap sebagai penghalang bagi kemajuan hidup umat manusia. Padahal, sebenarnya hal itu hanyalah isu belaka. Hal itu adalah suatu kebohongan yang besar ketika dibilang bahwa Islam merupakan penghalang bagi kemajuan zaman.
            Jika Islam disebut demikian, maka sesungguhnya orang-orang yang menyebarkan kebohongan itulah yang sebenarnya menjadi penghalang bagi kemajuan zaman. Karena orang itu secara tidak langsung telah meniupkan ruh permusuhan dan perpecahan ke tengah-tengah ummat Islam. Maka orang-orang yang tergabung dalam koalisi besar untuk menghancurkan Islam yang terdiri dari kaum kuffar, fasiq, dan munafiq-lah yang sesungguhnya tidak memiliki pengetahuan akan hal ini. Jika mereka menyebut Islam sebagai penyakit dari masa lalu, maka sesungguhnya merekalah yang telah mendustakan dan membolak-balikkan suatu fakta dalam sejarah kehidupan umat manusia.
            Mereka telah melalaikan suatu fakta di mana zaman dahulu sebelum tersebarnya Islam dunia masih berada di dalam kegelapan. Dunia masih di dalam masa-masa yang suram. Dunia masih belum memiliki pelita ilmu. Meskipun zaman dahulu itu ada banyak kerajaan-kerajaan besar atau empirium yang merupakan negara-negara adidaya atau super power telah berdiri dengan kokoh dan angkuh seperti kerajaan Romawi dan Persia. Namun hal itu bukan berarti bahwa manusia telah mencapai sesuatu yang disebut sebagai peradaban berilmu. Namun hal itu masih di dalam kategori kegelapan atau kebodohan. Karena pada zaman itu, Romawi dan Persia tetap saja menyembah berhala-berhala dan sesembahan lain yang tidak dapat membawa pengaruh apa-apa sama sekali. Layaknya Persia yang beragama Majusi yang menyembah api.
 Sungguh! Zaman itu adalah zaman yang penuh kegelapan ilmu. Zaman yang penuh dengan kenistaan. Sistem perbudakan masih dijalankan dengan semena-mena, kaum wanita diinjak-injak kehormatannya, orang-orang yang miskin tidak mendapatkan haknya, para penguasa memerintah dengan semaunya, perdagangan masih dipenuhi dengan tipu menipu dan riba, dan mereka semuanya termasuk golongan yang nyata akan kesesatannya karena mereka adalah penyembah berhala.
Namun, ketika Islam muncul dan memancarkan cahayanya untuk pertama kalinya di tanah Arab, maka hal-hal tersebut langsung berubah total. Ya, Islam berusaha memperbaiki sistem sosial dalam masyarakat untuk menjadi masyarakat yang mulia. Bayangkan saja, saat kaum wanita terancam bahaya ketika bayi perempuan harus dikubur hidup-hidup, Islam menawarkan suatu konsep lain yang sifatnya meninggikan derajat wanita. bahkan Islam itu menjaga kehormatan wanita yaitu ketika Islam mewajibkan wanita untuk mengenakan hijab.
Atau ketika Islam mengangkat derajat seluruh manusia ketika Islam berusaha untuk membangun peradaban ilmu. Islam mewajibkan tiap muslim untuk menuntut ilmu. Dan hasilnya, adalah dunia berhasil mencetak generasi-generasi yang berpengetahuan luas seperti Ibnu Sina, Jabir bin Hayyan, Ibnu Rusyd, dll. Sehingga akhirnya dunia mencapai peradaban ilmu tersebut.   
Atau ketika Islam memerintahkan untuk berjual-beli dengan cara yang jujur dan halal. Atau ketika Islam menyerukan persaudaraan antara budak dan majikannya. Atau ketika Islam menerapkan suatu sistem pemerintahan yang berlandaskan Qur’an dan sunnah.  
Jika melihat fakta-fakta di atas, maka masih pantaskah jika Islam dan syariat-syariatnya disebut sampah yang harus dibuang dari kehidupan? Tentu saja tidak.
Wallahu a’lam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tidak Sebaik Musa, Tidak Sejahat Fir'aun

“ Sesungguhnya Allah itu Maha Lembut, Dia mencintai kelembutan dalam segala urusan ” - HR. Bukhari - Sejenak, mari kita kembali ke zaman dahulu kala, kembali pada lembaran sejarah dunia yang dinodai oleh kekafiran seorang Fir’aun. Ya, diktator nomor 1 sepanjang sejarah manusia ini merupakan penguasa sebuah peradaban yang paling maju di dunia saat itu. Harta, tahta, dan dunia seakan keseluruhan adalah miliknya. Tapi memang dasar Fir’aun, ia yang tidak akan pernah merasa puas, Ia yang tak merasa cukup menjadi manusia saja, ia ingin menjadi lebih daripada itu, ia memiliki obsesi untuk melampaui batas-batas kemanusiaan. Ya, ia ingin menjadi TUHAN. “ Kemudian (Fir’aun) berkata, “Akulah tuhanmu yang paling tinggi ”” ( QS. An Naazi’at: 24 ) Dan dengan segala kekuasaan yang ia miliki, ia daulat dirinya sendiri sebagai Rabb semesta alam. Tangan besi Fir’aun yang telah merampas kehormatan ribuan atau mungkin jutaan manusia telah memaksa mereka untuk tunduk patuh secara mutlak kepada titahnya. E...

Kupas Tuntas: Adakah Bid'ah Hasanah?

“Betapa banyak orang yang menginginkan kebaikan, namun tidak mendapatkannya” - HR. Ad Darimi , atsar Abdullah bin Mas’ud- Oleh: Ustadz Syariful Mahya Lubis, Lc.* Sejumlah jawaban direkayasa, sejumlah dalilpun dipaksakan, demi melegalkan bid’ah, dan demi memberanikan orang melakukannya. Pertanyaan tersebut terkait langsung dengan Islam, yang oleh karenanya membutuhkan jawaban yang merujuk kepada Al Qur’an dan Hadits sebagai sumber kebenaran dalam Islam, jawaban-jawaban yang hanya bersifat logika, tidak akan dapat menguak kebenaran dalam permasalahan Islam. Sebab selogis apapun sebuah jawaban tetap saja ia spekulasi relatif, yang sudah pasti dapat dipatahkan dengan hal yang sama, lebih-lebih apabila jawaban-jawaban logis tadi kontaradiktif dengan dalil-dalil yang syar’i. Definisi Nabi ï·º bersabda, “ Siapapun yang melakukan amal yang tidak kami perintahkan , maka amal tersebut tertolak (tidak diterima)” ( HR. Bukhari dan Muslim , dari ‘Aisyah) . Beliau juga bersabda, “ Setiap (ibadah) y...

The Cece & Juan Vignettes: Ch 6

Hey, loves! We're back again for another episode of The Cece & Juan Chronicles. If you're new here, you can catch up with the other chapters here: CHAPTER ONE CHAPTER TWO CHAPTER THREE CHAPTER FOUR CHAPTER FIVE * Chapter 6 - Changes Juan POV 14 years old ... "How? How , Miguel?" Juan shook his head at the table, his younger sisters too busy with the tablet they were currently sharing to watch their favorite YouTubers more important than their mother's fake breakdown. Then again, maybe that was why they didn't care--because they knew it was just their ma acting her usual way again. "Steph--" "How do I have a fourteen-year-old , Miguel? He was just five !" His mother had been doing this and going on since he first woke up that morning. Since his birthday fell right in the middle of the week this year, he hadn't cared too much about the actual day he turned fourteen. He was more excited for the coming weekend when his parents planned a...