Langsung ke konten utama

Islam itu Universal

Wajah Islam dan kaum muslimin saat ini memang bisa disebut sebagai ‘dipandang sebelah mata’. Nasib Islam dan kaum muslimin saat ini sedang terombang-ambing dalam ketidakpastian. Bagaimana tidak? Saat ini Islam dan kaum muslimin menjadi bahan ejekan dan menjadi bulan-bulanan bagi kaum kuffar, fasiq, dan munafiq di dunia ini.

            Sahabat…
            Masih ingatkah kita saat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasalam untuk pertama kalinya menyebarkan Islam? Masih ingatkah kita tentang generasi pertama dari kaum muslimin dengan susah payah memperjuangkan Islam di kaumnya?
            Sahabat…
            Saat itu merupakan saat-saat yang tidak ringan. Karena pada zaman itu Islam merupakan suatu keyakinan yang saat itu disebut aneh, asing, dll. Dan sadarkah anda? Bahwa ternyata di zaman sekarang pula rupanya terjadi seperti itu. Ketika Islam dihujat, ketika kaum muslimin teraniaya, ketika Islam disebut sebagai agama kekerasan, ketika Islam disudutkan, dan ketika jasa-jasa Islam pada masa lalu terlupakan.
            Ya, Islam saat ini disebut sebagai suatu model pemikiran primitif yang merupakan hasil dari kebudayaan Arab masa lalu oleh para orientalis. Padahal, hal itu sama sekali tidak benar. Memang menjadi suatu fakta ketika dibilang bahwa Islam didakwahkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasalam di tanah Arab. Namun hal ini bukan menjadi kriteria untuk menjadikan ajaran Islam sebagai ajaran spesial bagi orang Arab.
            Islam adalah ajaran yang universal. Islam adalah ajaran yang menyeluruh kepada seluruh umat manusia dari berbagai suku dan bangsa. Berbeda dengan ajaran-ajaran tauhid sebelumnya yang pernah Allah turunkan. Contohnya Nabi Isa dan Musa bagi Bani Israil, Nabi Luth dengan kaumnya, dll. Islam diturunkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasalam kepada seluruh umat manusia. Sebagaimana ayat Allah yang berbunyi,
            “Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui.” (Q.S. Saba’: 28)
            Contohnya adalah di zaman nabi, Islam dianut oleh berbagai kabilah di Arab yang saat itu kental akan fanatisme suku. Bahkan Islam dianut oleh Bilal bin Rabah yang merupakan orang Negro (Habasyah), atau Salman al-Farisi dari Persia/Romawi, atau Abdullah bin Salam yang masih tergolong ke dalam bangsa Yahudi.
            Intinya, Islam mengenal perbedaan tetapi tidak menjadikan perbedaan itu sebagai penghalang bagi kemajuan Islam di dunia. Dan Islam sebagai ajaran yang sempurna itu berlaku secara universal, tanpa pandang bulu, dan tidak dapat diganggu-gugat!
            Wallahu a’lam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tidak Sebaik Musa, Tidak Sejahat Fir'aun

“ Sesungguhnya Allah itu Maha Lembut, Dia mencintai kelembutan dalam segala urusan ” - HR. Bukhari - Sejenak, mari kita kembali ke zaman dahulu kala, kembali pada lembaran sejarah dunia yang dinodai oleh kekafiran seorang Fir’aun. Ya, diktator nomor 1 sepanjang sejarah manusia ini merupakan penguasa sebuah peradaban yang paling maju di dunia saat itu. Harta, tahta, dan dunia seakan keseluruhan adalah miliknya. Tapi memang dasar Fir’aun, ia yang tidak akan pernah merasa puas, Ia yang tak merasa cukup menjadi manusia saja, ia ingin menjadi lebih daripada itu, ia memiliki obsesi untuk melampaui batas-batas kemanusiaan. Ya, ia ingin menjadi TUHAN. “ Kemudian (Fir’aun) berkata, “Akulah tuhanmu yang paling tinggi ”” ( QS. An Naazi’at: 24 ) Dan dengan segala kekuasaan yang ia miliki, ia daulat dirinya sendiri sebagai Rabb semesta alam. Tangan besi Fir’aun yang telah merampas kehormatan ribuan atau mungkin jutaan manusia telah memaksa mereka untuk tunduk patuh secara mutlak kepada titahnya. E...

Kupas Tuntas: Adakah Bid'ah Hasanah?

“Betapa banyak orang yang menginginkan kebaikan, namun tidak mendapatkannya” - HR. Ad Darimi , atsar Abdullah bin Mas’ud- Oleh: Ustadz Syariful Mahya Lubis, Lc.* Sejumlah jawaban direkayasa, sejumlah dalilpun dipaksakan, demi melegalkan bid’ah, dan demi memberanikan orang melakukannya. Pertanyaan tersebut terkait langsung dengan Islam, yang oleh karenanya membutuhkan jawaban yang merujuk kepada Al Qur’an dan Hadits sebagai sumber kebenaran dalam Islam, jawaban-jawaban yang hanya bersifat logika, tidak akan dapat menguak kebenaran dalam permasalahan Islam. Sebab selogis apapun sebuah jawaban tetap saja ia spekulasi relatif, yang sudah pasti dapat dipatahkan dengan hal yang sama, lebih-lebih apabila jawaban-jawaban logis tadi kontaradiktif dengan dalil-dalil yang syar’i. Definisi Nabi ﷺ bersabda, “ Siapapun yang melakukan amal yang tidak kami perintahkan , maka amal tersebut tertolak (tidak diterima)” ( HR. Bukhari dan Muslim , dari ‘Aisyah) . Beliau juga bersabda, “ Setiap (ibadah) y...

The Cece & Juan Vignettes: Ch 6

Hey, loves! We're back again for another episode of The Cece & Juan Chronicles. If you're new here, you can catch up with the other chapters here: CHAPTER ONE CHAPTER TWO CHAPTER THREE CHAPTER FOUR CHAPTER FIVE * Chapter 6 - Changes Juan POV 14 years old ... "How? How , Miguel?" Juan shook his head at the table, his younger sisters too busy with the tablet they were currently sharing to watch their favorite YouTubers more important than their mother's fake breakdown. Then again, maybe that was why they didn't care--because they knew it was just their ma acting her usual way again. "Steph--" "How do I have a fourteen-year-old , Miguel? He was just five !" His mother had been doing this and going on since he first woke up that morning. Since his birthday fell right in the middle of the week this year, he hadn't cared too much about the actual day he turned fourteen. He was more excited for the coming weekend when his parents planned a...