Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2011

Hukum Menghancurkan Tempat Maksiat

Pertanyaan: Apakah kami (orang awam atau masyarakat biasa, ed) diperbolehkan merubah kemungkaran dengan kekuatan tangan, seperti menghancurkan lokasi-lokasi pelacuran dan mabuk-mabukan, sebagaimana yang dilakukan oleh sebagian kaum muslimin di Indonesia? Jawaban: Ini tidak boleh! Bahkan ini termasuk kemungkaran tersendiri. Merubah kemungkaran dengan kekuatan tangan merupakan hak Waliyul Amr (umara/pemimpin atau yang berwenang.ed). Tindakan melampaui batas yang dilakukan oleh sebagian orang terhadap tempat-tempat maksiat, (yakni) dengan menghancurkan dan membakarnya, atau juga tindakan melampaui batas seseorang dengan melakukan pemukulan, maka ini merupakan kemungkaran tersendiri, dan tidak boleh dilakukan. Para ulama telah menyebutkan masalah mengingkari dengan kekuatan tangan, merupakan hak penguasa. Yaitu orang-orang yang disabdakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam . “Barangsiapa melihat kemungkaran, maka hendaklah dia merubahnya dengan tangannya. Jika ia tidak mampu, maka d...

Download Ebook Ulama Ahlussunnah Gratis

Para pembaca sekalian yang semoga dirahmati Allah, dalam rangka menyebarkan kebaikan dan dakwah Islam kepada segenap ummat, serta menyebarluaskan ilmu bermanfaat yang semoga mampu membentuk karakter ummat bermanhaj salafushshalih, maka kali ini kami akan berbagi beberapa ebook Islami gratis karya ulama-ulama ahlussunnah yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Tidak banyak memang, tapi insya Allah berbobot dan penuh ilmu. Dan semoga ebook yang didownload mampu dirasakan manfaatnya.             Untuk mendownload, silakan langsung klik judul ebooknya.             Membongkar Firqah-firqah Sesat , karya Syaikh Shalih Al-Fauzan           Salafi Digugat Salafi Menjawab , kompilasi tulisan Syaikh Shalih Al-Fauzan dan Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani             Ensiklope...

Siapa Bilang Malam Nisfu Sya'ban itu Bid'ah? (Kupas Tuntas Hukum Nisfu Sya'ban)

Segala puji hanyalah bagi Allah yang telah menyempurnakan agama-Nya bagi kita, dan mencukupkan nikmat-Nya kepada kita, semoga shalawat dan salam selalu dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam pengajak ke pintu tobat dan pembawa rahmat. Amma ba'du: Sesungguhnya Allah telah berfirman, "Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku dan telah Ku ridhai Islam sebagai agama bagimu." (QS. Al-Maidah: 3) "Apakah mereka mempunyai sesembahan-sesembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diridhai Allah? Sekirannya tak ada ketetapan yang menentukan (dari Allah) tentulah mereka sudah dibinasakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang zhalim itu akan memperoleh adzab yang pedih." (QS. Asy-Syura': 21) Dari Aisyah radhiallahu 'anha dari Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam , bahwa beliau bersabda, "Barangsiapa mengada-adakan suatu perkara...

Kupas Tuntas Kitab Ihya Ulumuddin

Siapa yang tidak mengenal kitab Ihya Ulumuddin? Ya, kitab hasil karya Imam Abu Hamid Al-Ghazali yang sering dijadikan sebagai sandaran dan rujukan bagi sebagian ummat Islam terutama di Indonesia. Imam Al-Ghazali sering sekali dianggap sebagai ahli filsafat Islam dan ilmu kalam. Dan kitabnya yang berjudul Ihya Ulumuddin itu pun dianggap sebagai ‘masterpiece’ Imam Al-Ghazali dalam hal imu kalam dan filsafat. Namun, bagaimanakah sebenarnya kitab Ihya Ulumuddin dalam timbangan para ulama?      Sekilas Biografi Imam Al-Ghazali   Karena pembahasan kali ini adalah tentang kitab Ihya Ulumuddin, maka biografi Imam Al-Ghazali pun hanya sekilas. Beliau dilahirkan di Thus, Khurasan (sekitar Irak-Iran.red) pada tahun 450 H. Sempat mengajar di Baghdad lalu menetap di Damaskus beberapa lama. Kemudian pindah ke Baitul Maqdis, lalu ke Mesir dan tinggal beberapa lama di Iskandariyah. Kemudian kembali lagi ke Thus. Membantah filsafat dalam kitabnya “At-Tahafut Al-Falasifah” namun ...

Ajak, Ajaklah Aku ke Surga!

Demi Dzat yang matahari tunduk padaNya Ajak, ajaklah aku ke surga Ku tak ingin kebersamaan ini hanya di dunia Karena ku ingin di alam jannah kita ‘kan jumpa Demi Dzat yang jiwaku berada di tanganNya Ajak, ajaklah aku ke surga Jika dunia tempat menanam cinta Maka akhiratlah tempat menuainya Demi Dzat tempat seluruh makhluk menghamba Ajak, ajaklah aku ke surga Relakah engau di surga dimanja Namun tambatan hatimu disiksa di neraka? Demi Dzat yang membuat rindu di hati manusia Ajak, ajaklah aku ke surga Aku rindu cintamu yang dahaga Cinta ahli surga dan bukan ahlul ahwa. Bogor, 5 Juli 2011. Jundullah Abdurrahman Askarillah

Untukmu yang Terasingkan

Akan datang suatu zaman kepada manusia di mana orang yang memegang agamanya ibarat orang yang menggenggam bara api (HR Tirmidzi no. 2140) Hidup di zaman sekarang memang rasanya sulit. Berjuang di tengah kondisi yang semakin parah, ditambah hegemoni hedonis di seluruh dunia. Menebar fitnah menggoyahkan iman. Membuat satu pertaruhan bagi diri seorang muslim: tetap teguh dalam keIslaman mereka atau tidak.             Terjebak di antara arus zaman, memang menjadi sebuah pilihan sulit. Ketika dunia berjalan semakin berlawanan arah dengan agama, maka dituntut oleh tiap diri masing-masing untuk ikut memilih, terseret arus atau melawan arus.            Sebenarnya problematika ini bukanlah terjadi di zaman ini saja, tidak hanya ada pada kondisi sekarang. Ya,semua kisah ini. Kisah antara keterasingan yang Haq dan yang bathil, pertentangan yang benar dan yang salah telah terjadi semenjak yang...