Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2010

Nikmatnya Keimanan

Sebenarnya, nikmat apa yang paling utama? Nikmat apa yang sering kita lupakan? Nikmat apa yang jarang kita syukuri? Mungkin banyak yang akan menjawab nikmat kesehatan. Namun, ternyata ada satu nikmat yang jauh lebih penting dan lebih bermanfaat bagi kita yang justru jarang kita syukuri. Nikmat apa itu? Jawabannya adalah nikmat iman.             Mengapa nikmat iman itu penting?             Nikmat iman sebenarnya adalah karunia Allah yang paling mulia. Bayangkan saja, dengan keimanan yang tertancap di hati, maka kehidupan ini akan berjalan dengan lancar dan mulus. Dengan keimanan ini, kehidupan kita akan menjadi sejuk. Bayangkan bila di kehidupan ini tidak ada rasa keimanan yang tumbuh di hati manusia. Bagaimana jadinya dunia ini? Iman itu bagaikan penunjuk arah. Bila tidak ada keimanan, maka bagaimana kehidupan akan berjalan? Kehidupan akan menjadi tanpa arah bila keimanan itu ...

Sekilas Nasihat: Rasa Malu

            Kalau kita melihat ke jalanan di mana banyak orang yang berlalu lalang, apa yang kita lihat? Yah, tentu saja ada banyak orang di sana. Mulai dari karyawan kantoran, pelajar, mahasiswa, sampai pengangguran. Namun, ada satu hal yang membuat saya tertegun ketika melihatnya. Apa itu? Jawabannya adalah wanita. Loh, apa itu berarti kalau mata saya jelalatan? Tentu tidak. Ada satu hal yang lebih spesifik dari itu, apa itu? Jawabannya adalah aurat.             Ya, bukan berarti saya memperhatikan atau melihat dengan seksama aurat itu, tapi saya Cuma prihatin, mengapa masih banyak wanita yang dengan entengnya mengumbar aurat di depan massa? Mengapa masih banyak wanita yang dengan mudahnya memamerkan keindahan tubuhnya di depan umum? Tidakkah ia punya rasa malu?             Memang, sudah seharusnya bagi setiap orang untu...

Bersemangatlah! Anda Pejuang, Bukan Pecundang!

Jangan kalian kerdilkan semangat kalian. Aku tidak melihat sesuatu yang lebih dapat menjadikan seseorang lebih rendah daripada runtuhnya semangat yang ia miliki. -Umar bin Khattab-             Tahukah kamu film Finding Nemo ? Atau mungkin sudah menontonnya? Ya, film yang berkisah tentang perjalanan seorang ayah ikan bernama Marlin yang ditemani oleh ikan lain bernama Dory untuk mencari si putera tercinta, Nemo, yang ditangkap oleh manusia dan terbawa hingga Australia. Dan tentu saja itu adalah perjalanan yang sangat sulit. Melintasi ribuan kilometer dan bertemu banyak tantangan. Mulai dari ikan hiu, bangkai kapal dengan bom, ikan lautan dalam, ubur-ubur, hingga jaring penangkap ikan.             Ya, meskipun tantangan yang harus dihadapi itu banyak, namun Marlin tetap semangat mengejar puteranya. Dengan semangat yang menyala-nyala, ia menyusuri lautan luas demi bertemu puteran...

Today is a New Day

Suatu hari ketika matahari terbit hari itu memanggil-manggil “Aku hari baru, terhadap amalmu menjadi saksi, maka manfaatkanlah aku, aku tidak akan kembali sampai hari kiamat -Hasan Bashri-             Pernah nonton Chicken Little ? Ya, film yang mengisahkan tentang kehidupan seekor anak ayam yang serba berkekurangan, sempat menghebohkan kotanya karena menganggap langit jatuh. Sempat membuat ayahnya malu dengan tingkah ‘gila’nya di depan penduduk kota. Di sekolah pun dia tergolong unpopular . Dari segi fisik, maka poinnya minus. Kerdil, berkacamata, lemah, dan hanya berbobot kurang dari 3 kg. Yah, bisa disebut sebagai pecundang sejati.             Tetapi, ada satu hal yang membuat tokoh ini tampak begitu brilian. Mengapa? Ya, karena dia memiliki semangat, semangat juang yang tinggi, semangat seorang pejuang sejati. Dia memiliki moto hidup yang bisa membuat orang terkagum, “ tod...

Bid'ah Hasanah

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasulnya… QS al-Hujuraat: 1 Suatu hari saya pernah ditanyai oleh seseorang. Dan uniknya, yang bertanya kepada saya ini adalah seorang wanita yang saya pun baru mengenalnya. Pertanyaan yang dia ajukan pun tergolong aneh karena masih dalam tahap perkenalan. Saat itu, dia langsung bertanya kepada saya,             “Kamu masih suka ikut mauludan, gak?”             Sebuah pertanyaan yang ‘berbau’ agama rupanya. Dan sekarang, mungkin saya akan menjawab hal itu dengan lengkap:             Saya jawab pertanyaan itu dengan kalimat, “Ya”. Kenapa? Karena sampai saat ini, dalam berbagai acara mauludan yang pernah saya alami, saya hanya punya dua pilihan: Ikut atau tidak absen. Karena itu saya memilih ikut (mengingat kapasitas saya sebagai seorang pelajar biasa). Dan ket...